Selasa, 01 Juli 2025

Jalan Sunyi Tapi Penuh Cahaya


Sekilas quotes yang berlatar pepohonan yang menjulang tinggi terkesan sepi dan berkabut diguyur hujan. Hanya sunyi, dingin, serta detak jantung yang setia sembari menapaki jalan beraspal. 

Waktu boleh berlalu, cuaca boleh menemani namun satu kata untuk Pecinta Tarbiah, hidup hanya sekali maka ukirlah agar hidup bermakna bagi diri dan orang lain. 

Berjalan sendiri itu tidak gampang, namun saat berjalan di tengah kesunyian bisa menghadirkan sesuatu yang membuat kita ingat akan Pencipta. Betapa Allah sangat mencintai dan menyayangi hambanya. 

Sebagai manusia kita selalu berharap yang terbaik. Terkadang abai akan hal-hal kecil yang membuat semua tak sesuai harapan. Terlepas dari ketidak sempurnaan kita sebagai manusia. Ternyata hal yang dianggap kecil bisa menjadi tembok pembatas dari rahmat Allah.

Laksana permen yang dibungkus. Isinya dengan segala varian rasa akan mengunggah selera. Contoh ini hal yang sepele yaitu antara permen dan bungkus. Tanpa kita sadari dalam kehidupan bungkus itu ibarat tabir yang dibuka untuk mendapatkan kenikmatan. Tembok atau tabir inilah yang tanpa kita sadari ada dalam diri kita. 

Bersyukurlah saat kita bisa membuka tabir dengan menghadirkan Allah sebagai Penguasa Ragat Raya. 

Adapun tips dalam tarbiah : 

1. Berpikir positif (positif thingking) 

2. Jaga perasaan dari suudzon, takut, cemas, dll

3. Jangan melakukan perbuatan dosa

Nah, untuk memudahkan semuanya kita harus bersabar agar cahaya menjadi pelita menuju kenikmatan abadi. 





Sabtu, 31 Mei 2025

Birunya Gaunku

 

Biru memang warna kesukaanku dari dulu. Bahkan setiap memlih bahan hatiku selalu terpikat dengan warnanya. Sampai aku berpikir sampai kapan aku menyukai warna biru. Bukan aku tak terpikat dengan warna lain, sepertinya ada sesuatu makna yang tersembunyi. 

Kenapa aku sampai senyaman itu dengan sibiru? Ibarat alam takambang jadi guru, begitu pepatah yang sering terucap di kalangan tetua dahulunya bahkan sampai sekarang. Ada filosofi dari Yang Maha Kuasa, ketika alam terbentang berpayung langit biru. Luas dan tak berbatas tentunya. 

Warna biru apabila berpadu dengan warna yang lain juga akan membuat hidup lebih bersemangat penuh gairah. Ada sensani yang sulit untuk diungkapkan tapi bisa menimbulkan inspirasi dalam berkarya. Terkadang imajinasi pun melanglang buana seantero jagat raya. Inilah yang menyatukan pikiran melewati jemari di berbagai media. 

So sweet jadinya, because aku bisa melepas gerak hati sebagai ungkapan terindah. Bagai self healing setiap saat hatipun terpelihara. Terpelihara di ruang kalbu, hanya Sang Pencipta tempat merindu. 


Kau Adalah Permata

Duri, 31 Mei 2025

Hujan pagi tak menghalangi acara Wisuda Al Quran dan Pelepasan siswa kelas 6 di gedung Lancang Kuning komplek PT PHR Duri. Setelah sambutan dari ustadz Ali Sibra Malisi, S.HI, Ms Anita Sofya, S. Pd. Ing, M. M, Bu Helen Handayani, S. E dari ketua komite, serta Bapak Rommy Oetama Poetra, S. T dari pengurus Yayasan Mutiara. 

Setelah pembacaan ayat suci dan sari tilawah, acarapun dilanjutkan dengan doa khatam dari hati yang paling dalam sehingga hadirin tak kuat menahan air mata. Apalagi Senandung "Aku Cinta Quran," menyeruak di ruang yang tertata dengan kombinasi latar bercorak ukiran batik berona merah hati. 

Ketika tatakan kursi bernuansa hitam diduduki para guru dengan dres code biru serta songket senada, duduk sejajar deretan kursi siswa dan orang tua.  Tentu suasana yang melambangkan rasa nyaman. 

Bersimpuh di hadapan orang tua, memohon redho atas cucuran keringat atas keiklasan yang diberikan. Mohon doa restu untuk menggapai cita-cita agar menjadi anak yang berbakti dan membanggakan. Pemasangan mahkota sebagai tanda kasih kepada ayah dan ibu. Dengan menjadi penghafal Quran, sebagai hadiah dalam menghafal ayat-ayat Allah. Walau pun mahkota ini bukanlah yang sebenarnya tapi di akhirat kelak inshaaAllah mereka akan persembahkan mahkota yang cahayanya melebihi cahaya matahari, ucap zdah Elyasnida saat memandu acara dan berujar,"Ya Allah jadikan hafalan alquran ini sebagai penolong kami, "di akhirat kelak. 

"Sholallahu ala mohammad, Salallahu alai, wassalam.... " , lirik syahdu dari tiem nasyid sebagai hiburan yang penuh makna. Menyambut acara ke dua pelepasan siswa kelas enam. 

Jadilah kakak sebagai murid yang tekun dan berbakti kata sambutan dari Aiman Rusdi perwakilan siswa melepas kakak tercinta. M. Zaki dalam pidato perpisahan juga berpesan untuk menjadi yang terbaik, amalkan kebaikan yang telah dipelajari. Berpmimpilah setinggi mungkin, iringi dengan doa, dan jangan berputus asa. Hormati orang tua karena tanpa mereka kita bukan apa-apa. Ini adalah awal dari perjuangan kita untuk selanjutnya. Tetap semangat, semoga sukses di masa depan. 

Dalam penyerahan siswa ke orang tua ustadz Ali Sibra Malisi menyampaikan pesan haru kepada orang tua apabila ada kekhilafan kami dalam mendidik siswa mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga ilmu yang sudah dipelajari bermanfaat. Dilanjutkan ucapan terimakasih dari wali murid yang diwakili Bapak Romi mengatakan, kalaulah enam tahun yang lalu kami menempatkan anak kami di sekolah yang salah mungkin anak kami tak seperti ini. Sekarang mereka pandai mengaji dan sholat yang tak pernah tinggal. Beliau juga mengucapkan rasa syukur atas ilmu yang telah di berikan ustadz dan ustadzah. 

Dengan mengucapkan Bismillah dengan secara simbolis Ms Anita Sofya membuka topi berlambang Tut Wuri Handayani sebagai tanda serah Terima dengan orang tua. Penyerahan ini dilakukan oleh tiga kepala sekolah dengan masa jabatan yang berbeda yaitu ustadz Ahmad Syarwani, S. Pd. Ing, Ms Anita Sofya, S. Pd. Ing, M. M, serta ustadz Ali Sibra Malisi, S. HI

Alhamdulillah, setelah pengumuman berbagai prestasi baik akademik maupun non akademik serta poto bersama acara ini pun  ditutup oleh ustadz Nanda dan ustadz Fajar sebelum  azan zhuhur berkumandang. 

Kau Adalah Permata

Mengingat saat  kau mengeja 

Apalagi saat jemarimu mengukir lambang

Sampai kau temukan makna 

Saat kulihat 

Kau berlari ceria

Bercengkrama dengan sesama 

Apalagi saat kau bergelayut, merajuk, bahkan saat kau lemah tak berdaya

Masa itu berlalu begitu cepat

Kini kau telah beranjak remaja

Bisa berceloteh apa saja

Tapi bukan asal bicara

Ada makna penuh gelora

Ingat janji kita beramal sholeh untuk selamanya

Dunia hanya sementara

Pancarkan kilau permatamu

Tanda kita pernah bersama

Janji Allah bagi hambanya 

Syurga Firdaus imbalannya









Senin, 28 April 2025

Pelaksana Upacara

Mutiara, 28 April 2025 seluruh murid SD mulai dari kelas satu sampai kelas lima mengikuti upacara bendera di lapangan. Siswa kelas 4D sebagai petugas pelaksana upacara sudah siap ditempat sesuai tugas seperti pemimpin upacara, pemimpin barusan, dirigen, pembawa acara, pembaca UUD 45, pembaca janji pelajar islam dalam tiga bahasa, pembaca doa, pembawa pancasila, serta pasukan pengibar bendera. 

Walau latihan di waktu yang kasip, tidak membuat patah semangat untuk tampil. Namun karena semua sudah berkomitmen untuk tampil, rasa percaya diri pun bagaikan muncul tanpa keraguan. Dengan berpakaian merah putih, kaus tangan putih, serta peci dengan pita merah putih petugas upacara mulai melaksanakan tugas.





"Berani kali mereka ya," Itu komentar dari salah seorang ustadzah. Maklum ini kali pertama murid kelas empat tampil tanpa terjadwal.

 Dalam Amanat, ustadz Ali Sibra Malisi, S. HI juga menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi pelaksana hari ini karena bisa menerima tantangan yang di berikan pihak sekolah. Tentu suatu sikap yang berani, tidak membiarkan kesempatan berlalu begitu saja. Walaupun ada kekurangan, itu hal yang biasa karena keberhasilan  membutuhkan proses. 

Di akhir acara ustadz Bram menyalami M. Haikal Arkano sebagai pemimpin upacara diiringi tepuk tangan peserta upacara. Serta poto bersama sebagai kenangan yang tak terlupakan. 

"Bravo kelas 4D, semangatmu memang luar biasa."

Pemimpin : Haikal Arkano

Pemimpin Barisan : Itsar, Rifki, Raffi, Diwa

Dirigen : Nadira, Aishya

Pembawa Acara : Carrisa

Pembaca UUD     : Najma

Pembaca Janji Pelajar Islam : Shanum( B Indonesia) , Gibran( B Inggris), Caca ( B. Arab) 

Pembaca Doa : Aiman

Pembawa Teks Pancasila : Handika

Petugas Pengibar Bendera : Anna, Zahra, Quinna, Fatih, Sayid, Rayyan, Fathan, Sarkan, Athar, Fahri, dan Akbar. 

Pelatih

Ustadz Nanda

Walas

Rustia Warnida, S. Pd


Rabu, 19 Februari 2025

Tari Indang

 

Duri, 19 Februari 2025. Acara Gebyar Mutiara Fair VIII dan Pentas Seni berlansung dari tanggal 17 sampai 21. Tampil di hari ketiga dimeriahkan oleh tampilan dari kelas 4,5 dan 6. Di depan tenda utama yang berdiri kokoh dengan desain yang menarik serta tata taman dengan nuansa bunga warna warni menjadi latar berbagai penampilan. Ada ragam budaya dari sabang sampai merauke dengan kriteria tertentu menjadi pilihan. 

Alhamdulillah, kelas 4D menyemarakkan Pentas Seni dengan tari Indang dari daerah Sumbar. Berkat semangat, bakat, dan latihan , mereka tampil percaya diri pada iven yang terlaksana sekali setahun. "Bak gayung bersambut." Selama ini pelajaran tentang budaya daerah bisa dinikmati langsung dengan cara menyuguhkan di depan penonton mulai dari siswa, wali murid, guru, yayasan YPIT, serta tamu undangan. 

Tampilan yang berbalut budaya Minang ini, untuk laki laki berpakaian baju hitam, celana Galembong serta deta ( berbentuk segitiga) di kepala, serta kain songket di pinggang. Sedangkan untuk perempuan pakaian bundo kanduang bernuansa merah dan kuning keemasan serta tengkuluk di kepala. Berpadu dengan alunan musik yang merdu serta gerakan yang melambangkan kegembiraan menjadi menarik apalagi diiringi tepuk tangan yang meriah dari penonton. 

Tampilan yang diakhiri dengan sesi poto bersama kepala sekolah ustadz Ali Sibra Malisi, S,HI, walas serta Wali murid. Ucapan rasa syukur selalu terucap dari wali murid ketika saling berjabat tangan dan senyum bahagia. 
Semoga kegiatan ini bisa menambah rasa senang serta memupuk kreativitas dalam mensyukuri nikmat Allah yang beragam. 

4D 2025

Handika, Sarkan, Rifki, Rayyan, Akbar, Sayyid, Fahri, Fatih, Fathan, Diwa, Arham, Aiman, Gibran, Gilang, Raffi, Kano, Athar🌷🌷Najma, Zahra, Carrisa Anna, Aisya, Qonita, Shanum,Nadira, Caca🌷🌷 

πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’πŸ’πŸ’ 

Senin, 20 Januari 2025

Karmina


 

Suasana hati yang terbingkai dalam Antologi "Karmina"dengan corak desain bewarna hijau mendarat indah di Mutiara di awal tahun 2025. Karya terdiri dari ribuan penyair se-Asean dengan kekhasan searifan lokal budaya melayu yang cukup kental. 

Kata demi kata yang terukir indah keluar dari sanubari yang paling dalam sehingga penuh dengan imajinasi yang beragam. Penyajian dialek khas melayu juga menyeruak sebagai tanda bahasa yang hampir terkikis oleh zaman. 

Ketika rangkaian kata indah  berpadu dengan rima yang tepat membuat pesan yang tertuang berlabuh di hati dengan lembut. Ada tebaran makna yang terkadang tanpa sengaja kita sadari namun begitu nikmat untuk dibaca. Perpaduan dari budi dan bahasa inilah yang membuat kita haus dengan petuah-petuah berisi nilai moral yang sangat tinggi. 

Alhamdulillah, karya yang gagas oleh Dato' Sri Asrizal Nur sebagai sastrawan yang sudah terkenal di beberapa negara akhirnya dapat memecahkan rekor "MURI" dengan jumlah penyair terbanyak. Ini karya keempat yang beliau gagas setelah antologi "Pantun, Gurindam,Syair, dan Karmina." 

Diantara penyair yang ikut menelurkan karya adalah Ms Anita Sofya, S. Pd, Ing. MM (Kepsek SDIT Mutiara TP 2023/2024), Rustia Warnida, S. Pd dan Eni Huriani,S.Sos(guru). Didampingi H. Mohd Nasir sebagai mentor dari Bengkalis. Akhirnya Bengkalis meraih penghargaan sebagai penulis terbanyak kedua setelah Aceh. 

Ada budi ada bahasa, orang berbudi santun berbahasa. 

 

Selasa, 26 November 2024

 Guruku Tersayang

Hari guru memang hari yang spesial bagi setiap individu. Karena setiap individu selalu berintegrasi mulai dari lahir. Maka tak heran guru pertama bagi setiap individu adalah orang tua atau orang yang dekat dari kecil. 

Namun seiring waktu berjalan, banyak diantara kita menganggap guru yang mengajar di sekolah mempunyai kesan tersendiri bagi siswa untuk dikenang sebagai pahlawan pendidikan. Guru memberikan ilmu yang tidak dikuasai setiap orang tua. Seperti ilmu tentang AlQuran, Agama, Bahasa dan lain-lain. 

Secara tidak langsung guru merupakan kaki tangan orang tua untuk mendidik anak sampai anak mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Sehingga menjadi insan yang diredhai Allah. 

Seiring waktu yang terus bergulir, semakin banyak tantangan bagi guru dalam mendidik. Penuh liku dan baik suka maupun duka. Didiklah anakmu sesuai zamannya! Itu kalimat yang sering terlontar dari orang pintar dari zaman ke zaman. 

Sekarang zaman sudah canggih, semua bisa diakses lewat genggaman tangan. Sehingga apapun bisa dinikmati walau tidak ada guru. Bisa belajar lewat tutorial dari media internet. 

Lalu apakah peran guru bisa tergantikan? Pertanyaan ini kadang menggelitik sanubari. Ibarat pepatah mengatakan "Berburu ke padang datar dapat rusa belang kaki, berburu kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi."

Apapun zamannya, guru tetap tak akan tergantikan. Ada ruh yang tidak bisa tergantikan oleh secanggih apapun teknologi, seperti kecerdasan AI. Belaian kasih sayang serta doa yang selalu terucap demi generasi Rabbani yang kuat dan tangguh, demi membela kebenaran di bumi yang fana. 

Selamat Hari Guru bagi setiap pejuang kebenaran ( orang tua dan guru di sekolah). Semoga apapun yang kita berikan bernilai ibadah di sisi Allah dengan ganjaran syurga Firdaus. Aamiin

πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’

Jalan Sunyi Tapi Penuh Cahaya

Sekilas quotes yang berlatar pepohonan yang menjulang tinggi terkesan sepi dan berkabut diguyur hujan. Hanya sunyi, dingin, serta detak jant...