Menghadapi Gebyar Mutiara Fair yang ke enam 2023. Semua siswa dari kelas satu sampai kelas enam, harus mempersiapkan tampilan terbaik. Sesuai keputusan dari JSIT bahwa murid kelas rendah (1, 2,3) boleh menampilkan tari, sedangkan murid kelas tinggi (4, 5,6) tidak dibolehkan kecuali untuk laki laki, atau ditarikan sambil duduk seperti tari saman, dindin badindin dll.
Keputusan ini disepakati dalam rapat menghadapi penerimaan raport semester 1. Hal ini yang membuatku putar haluan. Tari wonderful yang sudah disiapkan terpaksa diganti dengan tari Zapin Morena untuk anak laki-laki dan nasyid Jangan Salahkan Hijab ku untuk perempuan.
Untuk melatih anak laki-laki sesuai gerakan yang ada di vidio adalah sesuatu yang tak memungkinkan. Karena gerakan yang sangat dinamis tak mungkin dikuasai oleh penari pemula apalagi dalam tempo waktu yang singkat. Apalagi separoh dari mereka yang berjumlah 14 orang merasa enggan untuk menari. Saat itu rasanya aku sebagai guru merasa tertantang untuk meluluhkan supaya mereka mau menari. Nak, seni bisa menyeimbangkan otak kiri dan kanan Agar pintar kataku sambil membujuk. Rehan yang hobi sepakbola, mengangguk setuju. Begitu juga yang lain.
Saat latihan aku tahu, mereka masih enggan untuk menari. Apalagi musiknya intrumen semua. Bersyukurnya aku karena Habibi cepat menangkap irama musik. Jadilah dia membantu, terutama dalam menghafal kreasi yang diciptakan saat latihan.
Hari pertama latihan mereka sudah hafal tiga gerakan. Durasi latihan diambil dari dua jam pelajaran perhari selama dua minggu. Setiap menambah gerakan kami selalu kompromi mana yang mudah dan mana yang sulit. Gerakan yang mudah dipakai. Musik tari sekitar enam menit pun terpaksa diedit menjadi lebih kurang tiga menit. Ini dilakukan karena waktu yang tidak cukup untuk latihan.
Dua hari menjelang tampil properti disiapkan untuk melengkapi pakaian celana, baju kemeja warna hitam, tanjak, dan songket. Pakaian khas melayu modern ini sengaja dipilih untuk menambah wawasan bahwa budaya melayu juga bisa menerima perkembangan zaman.
Alhamdulillah, untuk melatih anak perempuan ada bu Dewi guru TK dan bu Mumun yang membantu. Dari yang kulihat nyanyi dan gerakan mereka sangat bagus. Hanya tinggal latihan agar lebih kompak sesuai irama.
Dengan nomor lot satu, berarti itu penampilan pertama. Sesuai kesepakan bersama orang tua. Datang harus lebih awal karena acara dimulai sekitar jam delapan. Perempuan yang berpakaian pink salam dengan jilbab yang senada apalagi make up yang senada sangat cantik dipandang. Apalagi ditambah mahkota bunga berwarna pink.
Lain cerita dengan Kinaya yang sudah cantik rupanya mahkota tinggal di rumah. Tanpa pikir panjang pun, aku segera mengambil bunga tulip di atas meja dan merangkai jadi mahkota. Maaf kan ibu ya..sayang, buliran bening mengalir di kedua mata Kinaya karena kepalanya tertusuk ujung jarum.
Karena hujan sudah reda akhirnya semua murid sudah berkumpul di lapangan. Di sana ada Ms Anita, dan jajaran guru serta orang tua duduk di kursi berwarna merah maron.
Tak lama berselang akhirnya no lot satu dipanggil untuk menampilkan tari Zapin Morena dan Jangan Salahkan Hijab ku. Tepuk tangan yang meriah pun menggelegar usai penampilan ada yang terkesan dan ada juga yang memuji dengan kata sangat keren.
Alhamdulillah, akhirnya mereka tampil percaya diri. Mereka yakin apapun yang dilakukan dengan rajin berlatih akan mendapatkan hasil yang terbaik. Sesuai harapan semua pihak yang mendukung yaitu bersinergi dengan orang tua. Ada rasa senang dan nyaman. Mudah-mudahan kita selalu bersinergi ya bunda hebat pengawal generasi yang mumpuni di zamannya dan diredhai Allah. Aamiin
Rustia Warnida
Sebanga, 22 Januari 2023, 12 . 50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar