Membersamai penutupan acara Gebyar Mutiara Fair hadir para guru senior. Diantaranya ada Bapak Afdal, .
Ada rasa haru dengan kedatangan mereka. Itu aku rasakan sendiri. Di saat mutiara tidak seperti dulu lagi. Suka dan duka di kala bersama meraih cita dengan tujuan mendidik generasi Rabbani. Geliat zaman yang selalu berubah menjadikan mutiara pun selalu dinanti.
Berubah dari tatanan pertama kali di buka baik secara fisik dan non fisik. Suka duka pun bewarnai perjuangan mendirikan sekolah ini. Mulai dari pendirinya yaitu Bapak yang bekerja di Caltex, kemudian dilanjutkan oleh bapak Haji Abdul Gagar yang juga bekerja di Caltex.
Sekolah yang berdiri di kompleks PT Caltex Duri mulai dari tahun.... Walaupun penulis tidak pernah merasakan tapi penulis tetap menaruh hormat yang setinggi-tingginya kepada beliau. Kisah demi kisah beliau hadirkan dikala ada pertemuan dengan pengurus yayasan. Suatu usaha kerja keras yang membuahkan hasil.
Pembangunan yang dimulai dari semen semen sisa dari PT pun dikumpulkan. Usaha yang tak kenal lelah dikerjakan dengan beberapa anggota yang terdiri dari pak Jefrizal, ... Mengingat mutiara dahulunya adalah sebagai tempat sampah . Tepatnya di gerbang utama sekarang. Karena waktu itu gerbang berada di lereng mutiara. Mengais dengan tangan yang beresiko berdarah, itu sudah hal biasa mereka lakukan.
Sungguh suatu dilema rasanya menikmati hasil keringat yang tak terhitung dengan rasa angkuh. Untuk mendapatkan anak didik saja mulai dari pakaian di sediakan sekolah. Ada bujuk rayu agar mereka mau sekolah di mutiara. Untuk murid pertama bukan dari yang bernama Islam saja bahkan ada yang beragama Kristen.
Biasanya untuk murid sekolah lanjutan. Mereka kebanyakan sudah terbiasa di pasar ( preman pasar istilahnya. Ada kebiasaan merokok dan minuman keras terkadang terbawa ke sekolah.
Namun seiring waktu berjalan mutiara pun berbenah. Ferforma yang dulu sebagai sekolah pelarian. Kini berganti sekolah punya daya saing baik tingkat kecamatan sampai Nasional. Ini tak lepas dari tingkat kepercayaan masyarakat yang mendidik anak. Baik dari segi agama maupun ilmu umum.
Dari kwalitas guru yang pada umumnya lulusan S1 juga mereka rata-rata ahli di bidangnya. Maka kwalitas pendidikan pun meningkat. Ini terbukti dengan keikutsertaan siswa dalam lomba di berbagai iven. Prestasi yang ditoreh pun membuat sekolah JSIT Mutiara terkenal.
Seiring kemajuan zaman dan fasilitas yang memadai maka sekolah Mutiara mempunyai data saing yang tinggi. Banyak alumni mutiara yang melanjutkan sekolah di perguruan tinggi yang berkompeten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar