Karena takut didesak nenek untuk memberikan kunci honda akhirnya aku mengunci kamar. Entah kapan kedua peminjam honda itu pergi akupun tidak tahu. Rupanya aku tertidur. Aku terbangun saat ada suara ribut di ruang makan. Syukurlah, terdengar suara itu menuju ruang tamu tepatnya di sebelah kamarku.
Suara yang tak asing lagi ditelingaku. Papaku bertanya di mana aku. Ada rasa takut karena tidak mau meminjamkan honda. Tapi aku beranikan membuka pintu dan ke luar. Kulihat papaku tersenyum kearahku, dan berkata. Alhamdulillah syukur tak dipinjamkan. Kalau tidak, kita sudah kehilangan honda. Jadi, orang tadi pencuri? Tanyaku. Iya, mereka tidak ada datang ke sekolah untuk meminjam honda.
Papaku duduk di kursi sambil menghela nafas panjang. Ada rasa syukur yang tak bisa terucapkan oleh kata-kata. Keesokan harinya papaku menceritakan kepada semua guru di sekolah. Tentang aku yang tak mau dirayu oleh orang lain walaupun sudah dimarahi nenek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar