Part 1
Kebun sayur di dekat rumah sangat menarik perhatian Siti. Maklum sudah setahun Siti tidak pulang kampung. Bukan tak ingin pulang tapi pekerjaan sebagai kasir di sebuah perusahaan menyita waktu. Walau berada di ruang ber-AC dan duduk di kursi empuk sambil menghitung angka-angka. Dari puluhan ribu sampai ratusan juta sudah makanan jemari di atas keyboard.
"Mak... Siti mau usaha sendiri," kata Siti sambil memainkan gawai di tangannya. Usaha apa nak? Lihatlah dulu sekitar kita hanya lahan yang berisi dengan tanaman yang siap di panen dengan hitungan bulan. Itupun kalau berhasil dan harganya lumayan untuk dijual. Nah, kalau harga tiba-tiba anjlok. Mau diapakan? Jangankan untung, malah rugi yang didapat! Kata Mak sambil makan goreng ubi yang terletak di atas meja makan.
Dari balik jendela Siti tersenyum sendiri. Berselancar di dunia maya membuatnya lupa waktu. Walau matahari sudah memancarkan cahaya. Senyumnya merekah bagaikan kembang kol yang berjejer di kebun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar