Beranda berlatar mobil putih bertabur sakura bewarna pink membuatku terkenang akan keromantisan. Cemburu ku pada dua nyawa berkisah mesra.
Sajian alam yang memikat hati. Walau ada kupu-kupu yang selalu menggoda, tak membuat salah satu dari pasangan tergoda. Hanya lirikan mata yang selalu mengikuti kelincahan mengepak di udara.
Seiring waktu "alam takambang jadi guru" (Pepatah Minang) terselip simbol bahwa alam memiliki pesona untuk dijadikan pembelajaran. Kala hati merasa gersang, jenuh, bahkan pikiran pun sudah tak terkendali. Ternyata bahagia itu sangat sederhana. Menerima dan bersyukur. Sebagaimana kalamullah. "Nikmat mana lagi yang kamu dustakan."
Syukuri apa yang telah dianugerahkan Allah, lalu nikmat akan bertambah. MasyaAllah, Ta barakallah.
SEMBAH SUJUDKU
*S*ehati dalam rasa
*E*ntah mata terpegaruh jingga
*M*ungkin raga mulai menua
*B*ulan tersenyum merayap gulita
*A*mbisi mungkin tak selaras usia
*H*iasi jiwa berteman lara
*S*unyi tak bersuara
"U*ngkai nestapa pengobat jiwa
*J*emari merangkai asa
*U*sap keringat hilangkan nestapa
*D*iam senyap tak berselera
*K*uhantarkan asa bersedekap menghiba
*U*lurkan niat berharap syurga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar