Tanah airku tidak ku lupakan, kan terkenang selama hidup ku.....
***
Kampung halaman yang sangat asri itu bernama Tantaman, Kecamatan Palembayan. Negeri indah di lingkungan perbukitan ini menyimpan kenangan yang tak terlupakan. Di setiap sudut negeri hamparan sawah terbentang mengikuti topografi. Selayang pandang sepuas mata memandang tersaji lukisan alam nan elok. Memikat mata dan hati tentunya.
Di sana ada jejak masa kecil ku bersama keluarga yang saling mencintai. Sehingga sulit untuk teralihkan. Masa bahagia saat bermain bersama. Apalagi musim tanam padi, mulai dari persiapan benih, menanam, menyiangi, menghalau burung, sampai musim panen tiba. Tak terkira girangnya hati, walau penuh lumpur. Nuansa yang sulit dicari tandingannya.
Tak habis masa untuk mengenang semua ini. Ada nenekku, amak, apak, pak etek, papaku. Walau semua sudah kembali menghadap Sang Pemilik Jagat Raya. Ingin mengulang tapi apa daya, terlalu indah untuk dikenang, terlalu sulit untuk dilupakan.
Seiring waktu terus berjalan, usiapun sudah tak muda lagi. Dari jauh kudengar khabar tentang desaku. Tak seindah dulu lagi, ada riak yang menyelimuti temaramnya suasana. Indah suara azan di musala kecil itu sudah tak terdengar. Bukan tak ada yang mengumandangkan. Tapi semua tertutup rapat oleh lumpur ketika terjadi lonsor. Begitu juga dengan singasana keluarga besarku semua berantakan. Ada lumpur menghadang dan merayapi.
Tak kuat rasanya menyaksikan, tapi aku harus berprasangka baik, semua ini pasti ada hikmahnya. Ada kemudahan dibalik kesulitan. Aku yakin seyakin-yakinnya, Allah akan memberi kemudahan rezeki kepada hamba-Nya yang beriman. Wallahualam bissawab
