Suara alarm di balik jendela, mengusik konsentrasi ku. Kursi jati coklat, tak lagi menjadi tempat sandaran nyaman. Bunda, adek lupa. Apanya yang lupa, timpalku. Itu.. Listrik sudah dari tadi berbunyi. Tanpa pikir panjang dari aku berusaha bangkit dan menaiki Fino warna maron yang selalu setia menemani.
Walau bunyi chat masuk tak terhitung, aku berusaha konsentrasi di jalan yang dipenuhi sorot lampu kendaraan. Berbalut rajutan merah untuk menangkis angin malam, aku bergumam mudah-mudahan sesi pertama ini belum kelar. Maklum ini kencan pertama ku yang harus kunikmati.
Chat yang sudah sampai ratusan, aku cermati satu persatu seakan takut ketinggalan materi. Menulis harus dari hati,disiplin dan tunggu keajaiban. Itu kesan yang tak terlupa dari Om Jay, Sang pemateri.
Waktu pun bergulir, mata yang sedari tadi sudah memancarkan cahaya lima watt. Saat beranjak ke peraduan, gawaiku masih bernyanyi menandakan pesan. Wah, pesan apalagi ya... Gumamku. Rasa penasaran merasuki jiwa. Tidur tak lena, akhirnya ku periksa chat. Rupanya kencan pertama ini disambut mesra sama penulis se-Nusantara, hingga nyaliku terpancing untuk menyelesaikan resum. Spontan saja dalam hitungan menit resum yang menurutku sudah rampung aku kirim. aku berusaha memindahkan link ke link tugas. Walau sudah beberapa kali tapi tak berhasil. Selalu saja list berulang dua kali. Akhirnya ku beranikan untuk minta tolong. Selang satu menit akhirnya link sudah berpindah diurutan dua puluh dua. Lega rasanya, tanpa menyapa penolong pesan terimakasih ku sampaikan.
Akhirnya aku tersenyum, membaca ragam komentar teman saat menyelesaikan resum masing. Ada yang cepat, lambat, bahkan ada sulit mulai dari mana. Wah serunya, pikirku sambil berselimut warna putih bermotif bunga dan daun berwarna pink.
Adakah kencan pertama berbuah manis, tunggu cerita selajutnya ya teman-temanπππ
Mutiara, 10 Januari 2023 11.59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar