Walaupun setiap sudut jagatraya mempunyai keunikan masing-masing, namun rindu dengan situasi yang pernah dialami dimasa kecil tak tergantikan oleh apapun. Setiap pagi aku, Ulfa dan Zahra berjalan santai sambil menelusuri lereng perbukitan.
Berjalan mengikuti alur jalan yang sudah diaspal apalagi sudah disediakan area pejalan kaki. Dikanan dan kiri jalan ada aktifitas petani yang lagi panen. Kebetulan sekarang rata-rata sawah ditanami padi Pulut Hitam (beras ketan hitam) . Padi yang berwarna hitam sudah hampir siap panen. Karena batang padi sudah mulai bewarna kuning kecoklatan dengan tangkai Padi yang sudah merunduk.
Suasana pagi juga diiringi gemercik air yang mengalir dari pancuran. Apalagi arus air di batang air yang memotong badan jalan di bawah jembatan. Air yang jernih karena bagian hulunya tidak digunakan masyarakat untuk beraktivitas sepert MCK. Bahkan air ini disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Tantaman. Mata air yang bersumber dari hulu ini dikelilingi pegunungan.
Lingkungan yang asri Ini yang membuat kami kecanduan untuk berjalan kaki setiap pagi. Ada rekam jejak yang sayang untuk dilewatkan. Semoga dengan kuasa Allah, berjalan kaki di pagi hari bisa membuat badan sehat dan menambah keimanan kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar