Menapaki jalan di area PHR, ada sensasi baru bagi guru SD Mutiara. Berlatar lapangan golf, tentu sangat indah. Suguhan bak permadani hijau di kelilingi pohon serta gedung perkantoran. Walau suasana sangat panas, namun anjungan cafe Mandau sangat nyaman untuk menggelar acara temu pisah di antara guru.
Ada sentuhan kata-kata yang menyentuh saat bu Rina menyampaikan kata perpisahan. Hidup penuh pilihan katanya dengan suara tertahan. Berat di dada terukir lewat suara yang lirih. Kenangan yang pernah dirangkai bersama, seakan tak mau berhenti terucapkan. Mutiara selalu di hati ucapnya sambil mengusap buliran bening yang mengalir secara spontan.
Ada kenangan manis yang selalu terucap , saat mr Beni melanjutkan kata perpisahan. Teramat manis untuk diucapkan, dan teramat sulit untuk dilupakan. Doakan kami untuk terus menebar kebaikan yang sudah didapat selama kita bersama. Semoga kami bisa mewarnai di tempat yang baru dan bukan diwarnai. Seandainya kami lemah, kami akan ke Mutiara untuk mencas "batrai" , ucapnya dengan suara tertahan.
Mudah-mudahan selalu menjadi yang terbaik di tempat yang baru dan teruslah menebar kebaikan kata pak Ahmad saat menyampaikan kata-kata berisi petuah. Dilanjutkan pemberian cendra mata oleh Ms Anita. Saling berangkulan sebagai moment menumpahkan rasa saling memaafkan. Semua terlihat tak kuat membendung air mata. Ingat kenangan yang sulit dilupakan. Selalu membantu, kata bu Husna sambil menahan tangis. Walau kenangan boleh berbeda namun kenangan itu selalu muncul dan tak bisa dielakan.
Selamat bertugas di tempat yang baru teman. Tirulah sifat ikan yang tidak berasa asin walaupun di tengah samudera. Ukir prestasimu, tunjukan kalau selama ini selalu berada di tempat yang terbaik. (Bu Riles, bu Feni, Mr Beni ustadz Jaini)
πππππ·π·π·π·π·πΏπΏπΏ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar