Menikah itu bukan tentang 1 atau 2 hari. Tapi untuk sehidup sesurga.
Oleh karena itu yuk persiapkan bekal yang cukup, baik lahir maupun batin, agar pernikahan menjadi pernikahan yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Pernikahan tidak sekedar bertemunya dua oarng manusia (laki-laki dan perempuan), namun pernikahan tersebut merupakan mata rantai dari sebuah proses kehidupan manusia.
Begitu penting dan agungnya pernikahan, sampai-sampai Allah mengaturnya secara khusus dan aturan tersebut tergambar jelas dalam firmah Allah di surat Ar Arum ayat 21:
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Ayat tersebut terbilang sangat istimewa, karena diawali dengan bagaimana Allah menunjukkan kebesarannya, menunjukkan kekuasaannya. Apa kebesaran dan kekuasaan tersebut?. Allah menjelaskan tentang bagaimana Dia menciptakan manusia berpasang-pasangan, laki-laki untuk perempuan dan juga sebaliknya.
Kemudian dari pasangan tersebut Allah menjadikan mereka ketenteraman dan Allah memunculkan rasa cinta kasih dan rasa sayang yang bergelora.
Allah mengakhiri ayat tersebut dengan penegasan, “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”.
Jadi di akhir ayat tersebut Allah menyertakan kalimat “bagi kaum yang berpikir”.
Nah bagi mereka yang tidak berpikir akan sulit memaknai ayat tersebut.
Mereka tidak mampu berpikir kenapa bisa timbul rasa kasih sayang diantara manusia yang hidup berpasang-pasangan lewat pernikahan.
Panjangnya fungsi pernikahan tersebut dalam Islam, menjadikan Allah SWT secara khusus membingkainya dalam ikatan suci, perjanjian antara manusia dengan Rabb-Nya.
Karena saat Ijab terucap,Arsy-Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat oleh manusia di depan Allah, dengan disaksikan para malaikat dan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar