Resum ke-14
Gelombang ke-28
Judul : Konsep Buku Nonfiksi
Narasumber : Musiin, M. Pd
Moderator : Yondri Novita Sari, S. Pd
Oleh : Rustia Warnida, S. Pd
Semoga kegiatan pertemuan ini jadi penguat iman dan imun tubuh. Kata bu Musiin saat memulai materi. Setelah dipersilahkan oleh bu Yondri selaku moderator. Beberapa karya bu Musiin diantaranya : Tulisan non fiksi bersifat objektif berbasis data dan fakta. Bahasanya bersifat denotatif (apa adanya).
3 pola dalam menulis nonfiksi yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Langkah Pertama
Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara
Langkah kedua
Menulis draf
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saran Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Bahan yang dikumpulkan sebelum membuat Draf bisa berupa tulisan atau hasil diskusi. Setelah itu baru buat draf dalam bentuk mind map atau diagram. Semakin rinci draf semakin mudah menulis. Karena draf ibarat kompas yang bisa memudahkan dalam menulis.
Langkah ketiga
Merevisi Draf
Menyunting Naskah
Melakukan proofreading tentang struktur kalimat, EYD, atau gambar.
Sebelum menulis sebaiknya membandingkan trands topik menggunakan aplikasi google trands. Seperti yang lagi hangat seperti Kumer dan lain-lain.
Langkah keempat
Menerbitkan Naskah
Mengeksekusi naskah ke penerbit
Sesi pertanyaan:
Tanya : Bagaimana menemukan ide buku dengan tema yang uptodate dan bisa menyelesaikan dalam waktu singkat sehingga ketika buku terbit maka temanya sudah tidak outofdate?
Jawab ;Teman yang update bisa diperoleh dengan banyak membaca, melihat konten-konten atau bisa juga dengan melakukan pengamatan. Jika kita sering melakukan ini, maka naluri penulis akan terasah. Seorang wartawan dengan jam terbang yang tinggi, kualitas tulisannya pasti bagus. Ingat dengan mantra Om Jay ' Menulislah setiap hari". Untuk bisa menulis setiap hari, pasti harus ada bahan yang ditulis. Ini akan mendorong kita untuk kreatif mencari ide.
"Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang.Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar. " ( Musiin )
"Demikian uraian materi malam ini semoga sehat selalu. Jangan lupa bahagia, pesan bu Yondri"
Duri, 8 Januari 2023, 21.23
Lanjutkan Bun
BalasHapusBungkus
Oke☺☺☺
BalasHapusSemangat
BalasHapus