Melengkapi resum pertemuan demi pertemuan merupakan syarat yang sudah disepakati oleh peserta KBMN. Pertemuan diadakan setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Jumlah peserta mencapai ribuan berasal dari Sabang sampai Merauke.
Tak bersyarat usia, kinerja, serta prestasi. Yang penting ada kemauan. Menulis setiap hari dan rasakan keajaibannya, kata Dr Wijaya Kusuma yang akrab dipanggil Om Jay.
Bak pepatah mengatakan harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading. Lalu untuk apa mengukir prestasi kalau hanya dibawa tidur atau menghias dinding. Semua bisa hancur bahkan bisa hilang tanpa bekas.
Semangat inilah yang penulis rasakan. Percuma mengukir prestasi tapi suatu waktu tak satupun yang bisa dijadikan jejak. Ya, semua tinggal kenangan.
Alhamdulillah, setelah mengikuti pelatihan di KBMN penulis tersadar akan jejak masa lalu yang belum terukir. Dari hari ke hari penulis berusaha untuk memberi ruang untuk diri sendiri. Biasakan menulis walau hanya tiga paragraf, pembuka, isi, dan penutup pesan Om Jay via chat.
Sekarang penulis berusaha untuk menulis setiap hari dengan varian tulisan. Ngemil istilah Om Jay. Ada rasa senang ketika melihat postingan dikunjungi para blogers. Suatu keseruan yang tak terlukiskan apalagi di usia yang tak muda lagi.
Semoga penulis termotipasi untuk menerbitkan buku solo. Karena selama ini penulis hanya punya buku keroyokan atau antologi istilah kerennya.
Bagus Bun inspiratif
BalasHapusTerimakasih, bu Ovi
BalasHapus