Muhasabah yang diadakan di sesi akhir, membuat haru baik ortu maupun anak. Karena jarang sekali ada terungkap kata yang membius perasaan. Rasa ini hadir secara otomatis melalui goresan yang dibacakan lansung dihadapan orang tua.
Rasa haru ini terlihat dari tetesan air mata antara anak dan orang tua. Ada yang megatakan orang tua bagaikan matahari, bagaikan malaikat tanpa sayap, pelindung terbaik, bagaikan penyejuk, pekerja keras, selalu ada ketika dibutuhkan, selalu ada untuk menyiapkan kebutuhan, selalu memberi apa yang diminta dan selalu ada di setiap kesempatan.
Walaupun kadang aku ego aku marah, kesal, cuek serta malas namun dirimu selalu ada dan tersenyum. Begitu utaian dari makna kata yang terjalin.
Berharap menjadi anak yang sholehah, selalu dalam lindungan Allah, jadi orang sukses. Maafkanlah kesalahan kami ananda. Semoga kita selalu berjalan di garis yang diredhai Allah dan berkumpul dalam Jannah nya.
Aamiiin
Semoga sukses selalu semua, ananda adalah orang terhebat.
Sambutan dari bu Gus ada acara parenting,
Mengucapkan kehadiran sebagai moment berdasarkan pertemuan orang tua dan anak. Acara ini dilaksanakan perlokal. Biasanya acara dilaksanakan secara bersama seluruh siswa kelas dua belas. Dengan harapan agar tahu kemauan anak, agar tidak ada kesedihan ortu atas kekhilafan anak. Pertemuan yang memfasilitasi antara ortu dan anak ini sangat bermanfaat.
Berbeda itu indah, maka gali potensi dan siapkan mental. Jangan lihat gaya orang! Luruskan niat untuk kuliah. Ingat tetesan keringat ortu! Kata bu Gus mengingatkan.
Sebagai penutup bu Rifa berpesan, jadilah anak yang sholehah karena jasa orang tua tak akan pernah terbalas.
"TERIMA KEPADA GURU HEBAT TELAH MEMFASILITASI RUANG WAKTU UNTUK PERTEMUAN INI (KEPSEK & TEAM PSIKOLOGI) "
"I LOVE YOU"
Rustia Warnida
Mutiara, 14 Februari 2023 , 11.25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar