Minggu ketiga lebaran, suasana sangat cerah. Sinar matahari terpancar memenuhi ruang-ruang alam nan indah. Tinggal di lingkungan berbukit, tentu suasana sangat unik. Ada sajian beraneka latar ciptaan Illahi yang terhampar luas. Padi menguning tertata di sawah yang berjenjang.
Memenuhi jemputan untuk makan siang bersama di tempat Abang merupakan momen setiap lebaran. Badan jalan yang berliku banyak ditemui kendaraan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Tikungan yang sangat banyak membuat pengemudi harus hati-hati apalagi sopir yang baru. Bahkan tak jarang ada pengemudi yang masuk jurang akibat kabut di lereng bukit.
Makan dengan lontong gulai paku, gulai kemumu serta rendang adalah khas lebaran. Namun suasana panas tiba-tiba diguyur hujan lebat. Menunggu hujan reda kamipun makan kue, ada kue nastar, agar-agar, dan bon-bon khas tempo dulu. Ada permen rasa nenas, mint, asam, dan jeruk. Sambil mengenang masa kecil jajan memakai uang Rp 5, kamipun tertawa bersama. Ingat masa lalu, identik dengan belanja sekali seminggu.
Hujan mulai reda saat kami menuju Puncak Lawang. Destinasi yang mempesona ini menyajikan pemandangan Danau Maninjau dari puncak bukit. Ada area terjun layang dan outbond, diantaranya flying fox, jembatan goyang, serta panjat tali dan area khusus spot berswafoto bagaikan negeri di atas awan.
Wisata alam ini sangat dinikmati baik dari anak-anak sampai orang tua, sampai turus mancanegara. Saat duduk santai di pinggir tebing yang curang, hanya berbatas taman yang berukuran mini. Di sini para pecandu swafoto mengambil momen terindah. Hanya berbekal HP semua rekam jejak bisa disimpan dan berbagi dengan teman atau saudara yang jauh. Ada kerinduan yang terobati bagi petantau yang tak sempat pulang karena berbagai alasan.
Berbeda dari dahulu, sekarang pedagang banyak berjualan sepanjang jalan. Mulai dari jualan sate, jagung bakar, aneka jajanan mie, minuman, dan makanan ringan lainnya.
Daerah Lawang, identik dengan tanaman tebu, labu, kacang goreng, dan saka. Banyak wisatawan menyukai kacang goreng sebagai oleh-oleh. Proses pembuatannya dengan merendang kacang yang masih berkulit dengan memakai pasir. Sehingga kacang goreng sangat gurih dan cita rasa yang khas.
Tanaman tebu yang tumbuh kadang sampai setinggi rumah sehingga rumah penduduk hampir sama rata dengan tinggi tanaman tebu. Sehingga sejauh mata memandang hanya tanaman tebu yang terlihat. Kecuali rumah yang berada di tepi jalan. Hasil dari tanaman tebu bisa di buat minuman air tebu pakai es, saka atau gula merah. Bahkan dahulu pernah diproses menjadi gula tebu. Karena sebelum tahun 2000 ada PGM ( Pabrik Gula Mini).Entah disebabkan apa, sekarang pabrik tebu sudah terbengkalai. Ditempat yang sama sekarang sudah didirikan sekolah SMK.
Jalan nan berliku menuju Ambun Pagi, menyajikan pemandangan yang menyejukan. Dalam area yang berpagar besi di sisi kanan terdapat taman lengkap dengan menara yang di desain bagi pecinta spot-spot berlatar danau yang biru. Semoga rasa kagum pada ciptaan Allah ini menambah iman dalam kalbu.
Aamiin, asyik sekali liburannya bunda
BalasHapus